ARC 2020 : Essay #5

Kekerasan Pasa Anak Di Masa Pandemi Covid-19

Divea Della Rosa

Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia saat ini masih menunjukan bahwa kasus yang disebabkan oleh virus corona terus mengalami peningkatan. Wabah ini tentunya menjadi ancaman dan tantangan bagi seluruh masyarakat maupun pemerintah. Upaya dalam mencegah penyebaran virus corona juga telah dilakukan dengan
pembatasan-pembatasan yang diberlakukan diberbagai sektor seperti dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Berbagai masalah dalam masyarakat terus muncul seiring dengan penyebaran virus corona yang tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir dan kehidupan masyarakat kembali seperti semula. Kekerasan pada anak ditengah
pandemi COVID-19 menjadi salah satu masalah yang harus mendapat perhatian serius karena selama pandemi COVID-19 kasus kekerasan pada anak terus terjadi dan meningkat. Kekerasan yang terjadi pada anak dapat berupa perlakuan kasar secara fisik, seksual dan emosional, penelantaran anak, dan eksploitasi pada anak yang membawa pengaruh terhadap
kondisi mental dan kesehatan anak bahkan dapat mengancam diri anak tersebut.

Kasus kekerasan pada anak dari tahun ke tahun semakin bertambah terutama selama pandemi yang mana kasus kekerasan pada anak meningkat sangat drastis. Peningkatan kasus kekerasan pada anak dapat dilihat berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), tercatat 275 kasus kekerasan terjadi pada
anak dengan korban berjumlah 277 anak hanya dalam kurun waktu kurang dari dua bulan yang dilaporkan sejak tanggal 2 Maret 2020 sampai tanggal 25 April 2020. Perlakuan kekerasan yang terjadi pada anak biasanya dilakukan oleh orang-orang yang berada disekitar lingkup anak itu tinggal. Situasi yang terjadi selama pandemi berakibat pada semua aktivitas dilakukan dari rumah. Oleh karena itu, tak dapat dipungkiri orangtua yang seharusnya menjadi sosok figur bagi anak dan bertugas untuk mendidik anak nyatanya menjadi pelaku yang paling dominan dalam kasus kekerasan yang menimpa anak selama pandemi dan rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman bagi anak berubah menjadi
tempat yang paling menakutkan bagi anak yang menjadi korban kekerasan. Anak yang sesungguhnya masih belum mengerti banyak hal dan masih perlu belajar kerap menjadi sasaran orangtua meskipun anak tidak melakukan kesalahan.

Kebijakan yang diberlakukan dengan tujuan untuk mencegah dan memutuskan rantai penyerbaran COVID-19 tentunya membawa dampak pada perekonomian keluarga terutama keluarga yang memiliki kondisi ekonomi rendah. Pendapatan yang semakin menurun selama pandemi, hilang atau susahnya mendapatkan pekerjaan serta ketidakmampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan hidup membuat orangtua menjadi
jenuh dan stress. Tekanan yang dialami oleh orangtua karena adanya perubahan kondisi finansial menjadi salah satu faktor kekerasan pada anak selama pandemi. Anak menjadi tempat orangtua meluapkan emosi dan meletakan kesalahan mereka pada anak dengan perlakuan-perlakuan yang kasar baik verbal maupun non verbal. Perlakuan tersebut antara
lain pukulan, ancaman dan intimidasi, bentakan, penganiayaan, dan pembunuhan. Tak jarang pula orangtua memperlakukan anak dengan keras karena anak tidak mampu menguasai proses pembelajaran yang dilakukan dirumah. Seperti yang dilansir pada berita online Antaranews, telah terjadi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu
terhadap anak perempuanya yang masih berada dijenjang kelas 6 SD disalah satu sekolah di Tangerang karena sang ibu merasa kesal terhadap anaknya yang tidap mampu mengikuti pembelajaran daring. Fakta tersebut menunjukan bahwa kekerasan pada anak terjadi bukan
karena kesalahan yang diperbuat oleh seorang anak melainkan emosi yang diluapkan oleh orangtua dan dapat berakibat hilangnya nyawa seorang anak. Hukuman yang dilakukan orangtua secara verbal dan non verbal dengan tujuan agar anak menjadi lebih paham merupakan cara yang salah dalam mendidik anak.

Perlakuan kekerasan yang terjadi pada anak tanpa disadari dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak. Kekerasan secara fisik akan menyebabkan luka dan penyakit pada anak. Kekerasan secara fisik biasanya diikuti kekerasan psikis. Seorang anak yang mengalami kekerasan fisik juga akan berdampak pada psikis anak yang mengakibatkan munculnya rasa trauma, rasa minder dan menjadikan pribadi yang tidak percaya diri terutama pada lingkungan sekitar yang kemudian akan berakibat pada perilaku masa depan anak tersebut. Anak yang mengalami kekerasan semasa kecilnya tidak jarang ketika anak
tersebut beranjak dewasa akan cenderung melakukan kekerasan, kriminalitas dan berperilaku agresif.

Dari banyaknya kasus kekerasan yang terjadi pada anak seharusnya perlu mendapat pencegahan dan penanganan yang lebih optimal. Anak bukan hanya semata merupakan aset orangtua tetapi anak dapat menjadi penolong bagi orangtua. Anak juga merupakan harapan bangsa yang kelak akan mewujudkan cita-cita bangsa. Sudah seharusnya semua pihak
memiliki kesadaran akan pentingnya mendidik, memperlakukan dan membentuk karakter anak dengan cara yang benar serta lebih membuka mata lebar-lebar terhadap kasus kekerasan yang telah terjadi pada anak. Setiap anak mempunyai hak dan kewajiban yang perlu dipenuhi terutama hak anak dalam mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya dalam merespon kasus kekerasan pada anak. Keluarga menjadi lingkungan yang paling utama dan pertama bagi perkembangan seorang anak. Prevensi didalam keluarga dapat dilakukan dengan memberikan dan memenuhi kebutuhan yang seharusnya didapatkan oleh anak seperti kasih sayang, dukungan, perhatian dan nasehat. Pihak luar keluarga juga dapat berperan dalam
menangani kasus kekerasan pada anak seperti melakukan optimalisasi penyuluhan sosial dan perlunya pengembangan kebijakan dengan memasukan dan mengangkat isu kekerasan beserta perncegahan dan perlindungan pada anak kedalam kurikulum sekolah yang dapat
diterapkan mulai dari jenjang sekolah dasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

bursa escort halkalı escort sisli escort bursa escort bayan istanbul escort mobil porno izle şişli escort escort bayan izmit porno seks şişli escort anadolu yakası escort ümraniye escort ataşehir escort kartal escort bursa escort escort bursa escort bayan görükle escort eve gelen escort beylikdüzü escort izmir escort porno izle bursa escort www.alcary.com istanbul eskort ümraniye escort ümraniye escort kadıköy escort elit escort temp mail movers near me porno izle beylikdüzü escort konya escort bodrum escort Gift Card Exchange kayseri escort